بَابُ
فَضِيلَةِ الْإِمَامِ الْعَادِلِ، وَعُقُوبَةِ الْجَائِرِ، وَالْحَثِّ عَلَى
الرِّفْقِ بِالرَّعِيَّةِ، وَالنَّهْيِ عَنْ إِدْخَالِ الْمَشَقَّةِ عَلَيْهِمْ
حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، وَابْنُ نُمَيْرٍ،
قَالُوا: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَمْرٍو يَعْنِي ابْنَ
دِينَارٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ أَوْسٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ ابْنُ
نُمَيْرٍ: وَأَبُو بَكْرٍ: يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، وَفِي حَدِيثِ زُهَيْرٍ: قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ
نُورٍ، عَنْ يَمِينِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ، وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ،
الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا
Terjemahan:
Dari Abdullah bin Amr, dia berkata: Rasulullah s.a.w bersabda: Di sisi
Allah, sesungguhnya orang-orang( pemimpin) yanga adil berada di atas mimbar
yang terbuat dari cahaya. Mereka dekat sekali dengan Dzat Yang Maha Pemurah,
Maha Mulia lagi Maha Agung. Mereka itulah orang-orang yang berlaku adil
terhadap keputusan terhadap rakyat dan terhadap kekuasaan yang diberikan pada
mereka.
Takhrij Hadith
Kitab Imarah, Bab Keutamaan Pemimpin
yang Adil, Ancaman Terhadap Pemimpin Yang Aniaya, Anjuran Untuk Berlaku Lembut
Kepada Rakyat Dan Larangan Menyusahkan Mereka, No. 1827 , Hadith Sahih.
Syarah Hadith
Pemimpin yang adil merupakan anugerah yang luar biasa dari Allah
bagi umat manusia. Melalui dia, Allah melimpahkan kebaikan dan keberkatan
sebagaimana yang terjadi pada zaman Khulafa' Rasyidin dan Umar bin Abdul Aziz radhiyallahu 'anhum.
Allah sangat memuliakan para
pemimpin yang adil, sehingga menjanjikan untuk mereka naungan pada hari yang
tiada naungan kecuali naungan-Nya. Iaitu hari di saat manusia dikumpulkan di padang
mahsyar, matahari didekatkan dan manusia tenggelam oleh keringat mereka.
IbnulHajar rahimahullaah dalam FathulBaari, ketika menjelaskan
tentang hadits naungan Allah di atas mengatakan, “Dan penafsiran terbaik
terhadap pemimpin yang adil adalah dia yang mengikuti perintah Allah dengan
meletakkan/ menempatkan segala sesuatu pada tempatnya tanpa berlebihan dan
meremehkan. Dan disebutkannya pada urutan pertama karena banyaknya manfaat
(yang diwujudkan) melaluinya.”
Pemimpin yang adil adalah mereka
yang takut kepada Allah dan menerapkan syariat-Nya di muka bumi. Kerananya, dia
selalu berusaha menjadikan rakyatnya mengikuti syariat Allah, menjaga agama
mereka, dan menunaikan hak-hak rakyatnya dengan baik.
Sebaliknya pemimpin yang tidak
adil adalah mereka yang tidak takut kepada Allah dan menelantarkan Syariat-Nya.
Berbuat dalam kepemimpinannya yang mendatangkan murka Allah, melarang rakyatnya
menerapkan syariat-Nya, dan bahkan berbuat sesuatu yang membahayakan agama
mereka. Maka pemimpin seperti ini tidak akan pernah termasuk dalam tujuh
golongan yang akan diberikan naungan oleh Allah pada hari kiamat, tidak akan
dicintai dan dimuliakan oleh-Nya.
No comments:
Post a Comment